Thursday, June 07, 2007

RaRa ditinggal Papa Ari

Untuk pertama kalinya, Papa Ari (Papai) pergi jauh sampai 10 hari. Beberapa hari sebelum berangkat, papai sudah bilang ke RaRa heart to heart. RaRa kelihatannya bisa mengerti. Selama ditinggal Papai, RaRa tidak kesepian kok. Soalnya ada Oma Tyas, Opa Laurent dan Tante Laudy yang datang menjenguk dari Cileduk. Opa, Bayang dan Ninik juga datang. Selain itu kakak favorit RaRa, Kak Ben, tiap hari datang ke rumah untuk menemani RaRa dan nonton CN. RaRa selalu gembira apalagi kalau main dengan Kak Ben. Banyak senyum, ketawa dan ngoceh. RaRa cuma sedikit sakit, pilek ringan. Hidungnya kalau pagi dijemur di matahari jadi meler-meler. Selebihnya RaRa pintar, tidak cengeng dan mau makan. Tiap malam RaRa tidak bobok di boksnya, tapi menemani ami di tempat tidur. RaRa senang bobok sama ami soalnya bisa peluk-pelukan. Tidurnya RaRa cukup nyenyak. Tapi ada dua kali yang RaRa terbangun subuh-subuh dan menangis. Terus satu malam lagi RaRa terbangun dan malah main-main di tempat tidur. Beberapa kali ami menunjukkan foto papai ke RaRa. Reaksinya, RaRa bergumam dan memukul-mukulkan tangannya ke foto seperti mau memanggil. Rasanya RaRa kangen banget sama papainya.

Papai akhirnya kembali dari perjalanan jauhnya untuk belajar sambil bernostalgia. Tiba di rumah jam 9.30 pagi di saat RaRa sedang tidur pagi. Biasanya RaRa bangun jam 5 atau 6 pagi, lalu jalan-jalan, makan dan mandi. Antara pukul 9-11 biasanya RaRa bobok. Lalu jam 10 RaRa terbangun dan melihat dari kejauhan kalau papai dan aminya sedang membongkar-bongkar koper yang basah dan dingin. RaRa memanggil. RaRa dipeluk papai tapi RaRa cemberut. RaRa menatap papainya terus. Sementara papai dan RaRa ngobrol, ami beres-beres lagi. Eh lalu RaRa menangis. Tidak tahu kenapa tiba-tiba RaRa menangis. Mungkin karena RaRa sebenarnya masih ngantuk. Sesudah makan siang dan main-main bertiga sama ami, RaRa dan papainya bobok siang. Kemudian kak Ben datang. Setelah RaRa dan papai bangun, mainlah dengan kak Ben. RaRa seperti biasa lucu dan akhirnya papainya bisa melihat sendiri bahwa RaRa sudah bisa merangkak. Duh senangnya. RaRa ngoceh teriak-teriak dan tertawa. Tapi entah mengapa, kadang RaRa ngambek. Ditinggal sedikit, mulai menangis. Dilarang sedikit, marah. Tapi menangisnya bohongan karena seringnya tidak keluar air mata. RaRa maunya digendong terus sama papainya. Maunya diajak main terus. Jadinya susah diajak makan. Susah dibawa bobok. Tiap waktu cari perhatian.

Esoknya, papai belum masuk kerja. Jadi seharian bisa bersama RaRa dan ami. Tingkah RaRa tidak jau beda seperti kemarin. Maunya main terus sama papainya. Lincah lucu tapi juga cengeng. Apalagi waktu sore-sore diajak ke kantor CSIS. Karena RaRa bayi yang picky, jadi RaRa nangis tiap bertemu orang. Ami dan papai harus menggendong terus dan menjelaskan bahwa RaRa tidak sakit. Tapi RaRa memang sudah mulai kenal orang dan tidak mau didekati.

Esoknya lagi, papai masuk kerja. Papai pamit sama RaRa ketika RaRa sedang dimandikan ami. RaRa terus memandang kemana papai pergi, ya sisir rambut ya ambil sepatu. Sambil mewek-mewek. Pada akhirnya waktu papai cium RaRa dan bilang dadah, RaRa menangis. Akhirnya berhenti setelah dibujuk oleh ami dan kak Ben. Seharian selama papainya kerja, RaRa baik-baik saja seperti biasa tidak cengeng, pintar main dan mau makan makanan yang baru.

Jadi kesimpulannya, dua hari yang cengeng itu rupanya RaRa sedang berdemonstrasi karena ditinggal papainya. RaRa mau sama papai terus, mau dimanjain terus dan tidak mau ditinggal. Rasanya menakjubkan memikirkan bahwa RaRa sudah dapat mengomunikasikan perasaannya padahal RaRa belum bisa bicara.

Juli
7 June 2007

1 comment:

Anonymous said...

Jul, boxnya Rara kok kayaknya sama ama Salma yaa....
SUmpah gak nyontek, Salma juga boleh dibeliin ama tantenya....
(etha)