Friday, July 20, 2007

Rara unjuk gigi

Pertengahan Juli usia RaRa sudah 9 bulan. Perkembangan apa lagi ya…. Ternyata RaRa akhirnya mendapatkan gigi pertamanya. Really really cute cute cute. Sejak RaRa usia 7 bulan, ami penasaran kapan RaRa tumbuh giginya. Soalnya Lia, anak tetangga, sudah punya gigi usia 6 bulan. Setelah baca-baca dan tanya sana-sini, pertumbuhan gigi memang bervariasi sekali. Mulai 6 hingga 12 bulan. Tapi tetap aja penasaran. Apalagi setelah dokter Dyani bilang, makanan RaRa sejak 8 bulan harusnya sudah tidak diblender lagi. Sebab makanan yang lebih kasar akan menstimuli gerakan RaRa mengunyah dan merangsang pertumbuhan giginya.

Tapi teori tinggallah teori. Ternyata mengganti makanan RaRa ke yang lebih kasar, susahnya bukan main. Pada awal RaRa diberi makanan solid, memang tidak sulit. RaRa mau mencoba sesuatu yang baru. Tapi juga tidak bisa dibilang mudah. Karena RaRa suka seperti orang mual. Namun jarang yang sampai dimuntahkan. Porsinya juga tidak banyak karena biasanya kalau kebanyakan RaRa akan muntah. Di usia 7 bulan, RaRa mulai sulit makan. RaRa agak picky. Ia tidak mau makan ubi, jagung dan pisang. Tapi ia suka tahu. Awal-awalnya stres dan kesal banget kalau RaRa mulai GTM –gerakan tutup mulut. Apalagi setelah makanannya dibuat kasar, tidak mau masuk sama sekali. Makin hari, RaRa makin pintar menghalau makanan. Awalnya bisa ditipu-tipu. Misalnya sesudah sendok air putih, ami masukin sendok makanan. Lama-lama ia tahu trik itu dan menutup rapat mulutnya. Kalau ia diajak bercanda dan tertawa, ami masukin sendok makannya. Lama-lama ia bisa tertawa dengan mulut tertutup. Kadang-kadang sedikit dipaksa dan biasanya RaRa akan melengos. Terus nengok-nengok ke belakang dan tidak mau berhadapan sama ami karena ia tahu akan dijejali sendok makan.

Setelah kontemplasi dan baca-baca, akhirnya ami memutuskan tidak akan pernah memaksa RaRa makan dan tidak akan menipu-nipu lagi. Eating should be fun. Ukurannya adalah makanan masuk dengan sukarela dan tidak harus habis. Makan tidak harus bersih, justru RaRa perlu mengeksplor bentuk makanannya. Ami juga tidak strict lagi mengharuskan RaRa mam di high chair-nya. Tapi yang pasti makan harus ditempat. Tidak jalan-jalan keliling kompleks. Jadi RaRa mam pagi di high chair. Mam siang dia ruang main duduk di laundry bag dan mam sore di teras duduk di stroller.

Setelah dipikir-pikir, sulitnya RaRa mam mungkin karena giginya itu yang mau tumbuh. Juga karena ia harus beradaptasi dengan makanan kasar. Selanjutnya trik ami adalah membuat makanannya jadi dua, kasar dan lembut. Jadi RaRa bisa belajar pelan-pelan. Sekarang RaRa masih makan dengan cara campuran seperti itu. Semoga ia bisa segera ke fase berikutnya.

Kembali ke bentuk gigi RaRa. Ehm… sungguh cute. Awalnya adalah sebaris garis putih yang bergerigi. Eh muncul sebelahnya. Dan sekarang mulai memanjang. Ayo RaRa, tunjukin dong giginya!

Juli
20 Juli 2007

Wednesday, July 18, 2007

Gantungan Bali yang ‘Menghipnotis’

Meski baru berusia 9 bulan, si kecil Cemara alias Rara begitu aktif dan penuh energi. Kalau tidak sedang mengantuk, sulit sekali membuatnya diam. Karena maunya merangkak ke sana-sini dan diajak main. Kalau tidak ditanggapi dia akan teriak, seolah-olah protes pada orang tuanya, “Kok aku dicuekin…?” Padahal beberapa bulan lalu ketika belum bisa tengkurap dan merangkak, rasanya mudah sekali menjaga Rara.

Sejak usia 7,5 tahun, waktu tidurnya makin berkurang. Sudah begitu, kalau ia masih dalam mood main, setengah mati rasanya mengajak ia tidur. Padahal ia sudah kelihatan mengantuk. Dulu, kalau sudah waktunya tidur, diberi minum atau sedikit saja dipeluk oleh ibunya dia sudah tidur. Kalau sekarang, walah… begitu susu habis ia akan berbalik dan berguling-guling di tempat tidur.

Suatu kali, Rara masih belum tidur juga padahal sudah malam. Dan seharian dia juga tidak tidur. Saya gendong dia ke halaman rumah. Biasanya kalau digendong di luar, dia jadi agak tenang. Mungkin karena tidak melihat mainannya ya?

Di halaman rumah kami ada gantungan bambu dari Bali. Kalau tertiup angin akan berbunyi seperti angklung. Rara suka sekali memperhatikan gantungan itu. Ia juga suka meraihnya dan membunyikannya sendiri.

Sambil digendong, Rara terus memperhatikan dan memegang gantungan Bali. Mulanya ia goyang-goyangkan. Lama-kelamaan ia berhenti menggoyangkan. Matanya masih terbuka tapi terlihat makin sayu. Tidak berapa lama kemudian, mungkin karena dibantu oleh semilir angin, ia pun tertidur di gendongan saya. Lucunya, tangannya masih menggenggam gantungan Bali dengan erat.

Jadi, usaha malam itu membuat Rara tidur berhasil dengan sukses. Berkat gantungan Bali yang menghipnotis…

Saturday, July 07, 2007

Sebuah Catatan 7 Juli

Tangan ini menari
Mata ini tersenyum
Melagukan sebuah kisah berpelangi
Tentang seorang Ari dan seorang Juli

Pada hitungan mundur 11
Adalah sebuah awal
Yang selalu ingin dikenang
Yang indahnya mampu menginjak luka

Pada hitungan mundur 5
Adalah sebuah komitmen
Yang telah memberikan kepenuhan
Yang akan selalu digapai
Bersama CEMARA si malaikat kecil

Hingga entah dimana ujung pelangi

Happy anniversary my dearest Ari

Juli
7/7/07

Sunday, July 01, 2007

Happy Birthday, Ami..!

Tanggal 1 Juli ini adalah hari ulang tahun Juli ke 32. (Beberapa orang yang melihat account kami di Friendster masih saja bertanya, "ultah siapa nih..?"). Tentunya tahun ini jadi spesial karena kali ini pertama kali ulang tahun Juli dirayakan bertiga. Ya, ini pertama kali Rara ikut merayakan ultah Ami.

Tidak ada acara spesial. Namun siangnya kita pergi ke Senayan City, makan siang bersama keluarga Bintaro. Lalu sorenya sepulang dari gereja Blok Q, kita makan malam di Dapur Sunda KTS. (Rara sempat agak marah pada Ami ketika di gereja harus berpisah sebentar dengan Ami, dan hanya ditemani si Papai di pelataran gereja).

Happy birthday, Ami...!

Foto: Rara dan Ami di Urban Village, Senayan City. Habis itu sempat mau berfoto di plaza, tapi langsung dilarang oleh pak Satpam. Kenapa coba?