Sabtu ini kita (ami, papai, RaRa, Ben dan mamah Rosa) sudah merencanakan pergi ke JHCC. Kita pikir bakalan seru, soalnya ada Bobo Fair dan juga Festival Makanan Bango. RaRa sudah beres bobok dan makan, lalu kakak Ben sudah selesai terima rapor. E eh… baru sampai Hilton, antrian mobil sudah panjang banget. Selanjutnya, kita tidak boleh belok ke TVRI. Berarti harus parkir di Taman Ria. Yah jauh banget….. itu sama aja jalan dari rumah. Repot juga, karena siang-siang dan panas. Kasihan si Miss RaRa dong. Kayaknya di JHCC tumpah ruah orang deh….. selain Bobo dan Bango, ada juga pameran cellular.
Ehm… terus kemana dong… akhirnya papai mengajak ke Ragunan. Kebun Binatang memang ada dalam list rencana. Soalnya RaRa sudah kelihatan suka dengan binatang. Selama ini RaRa senang memperhatikan kucing dan ikan. Tapi perjalanan menuju Ragunan lama juga karena rada macet di Buncit. RaRa jadi agak rewel di car seat nya yang baru. Soalnya tidak bisa tidur telentang. Kak Ben juga ribut mual karena papai banyak ngerem. Akhirnya 2 anak itu tertidur deh. Padahal udah mau sampai Ragunan. Ketika sampai, keduanya masih tidur juga. Jadinya kita tunggu sebentar di mobil.
Akhirnya mereka bangun, pertama-tama kita lihat jerapah dan zebra. Cuma rada jauh, jadi RaRa bingung. Lalu lihat gajah. Karena RaRa baru bangun, jadi agak teler-teler gitu. Terus menuju Rusa. RaRa pingin megang aja. Sesudah itu kita ke bagian burung dan melihat elang. Cantik banget elangnya. Disini Ben berfoto centil ala orang mengucapkan selamat datang. Kemudian kita ke area komodo. Wah komodonya banyak. Tapi yang namanya komodo kan jarang bergerak, jadi kayak batu. Si RaRa bingung kali ya. Soalnya dia tidak bereaksi tuh. Lalu kita ke kangguru. Ada 3 ekor dan warnanya jelek, hitam dan abu-abu. Kelihatan tua dan galak!
Ternyata jalan tuh capek juga ya. Ragunan gede banget. Eh ko kelihatannya sudah mau turun hujan sih. Kita memutuskan ke area primata schmutzer. Disini masuk bayar lagi. Wah beda banget sama yang di luar. Disini tidak ada sampah dan tamannya bagus banget. Ada canopy bridge nya lagi. Yang lucu disini RaRa jadi ngoceh. Apalagi waktu ketemu lutung. Soalnya lutungnya juga cerewet dan bulunya bagus kayak boneka. Kita mencari-cari kukang dan gorilla tapi ga nemu tuh. Kalau orang utannya sih ada. Ben bergaya lagi sambil makan eskrim. Sayang banget kita harus terburu-buru. Soalanya langit makin terlihat gelap. Ok deh yang terakhir RaRa berfoto di kolam ikan yang ada patung-patung gajahnya. Tempat bergaya waktu si papai batita. 1, 2, 3 action!
Juli
30 June 2007
Saturday, June 30, 2007
Thursday, June 28, 2007
Falling RaRa
RaRa jatuh dari tempat tidur! Kira-kira tingginya 60 cm. Waduh, ami panic banget. Ceritanya, RaRa lagi berusaha dibuat bobok siang jam 2-an. Usaha dimulai jam 1 tapi RaRa tetap lincah aja. Yang ada aminya yang jadi ngantuk berat. Pada akhirnya RaRa mau tuh diajak telentang. RaRa sudah mulai mencoba tutup matanya. Ehhhh… terus RaRa pipis. Ami harus ambil celana, handuk, alas dan kapas buat RaRa. Sebenarnya tidak jauh, wong kamar kita kecil banget. Cuma memang lemarinya menghadap ke arah lain. Waktu ami nengok sedikit, RaRa rupanya sudah bangun dan merangkak lagi! Bergerak menuju ujung tempat tidur dengan cepat. Ami berusaha mendapatkan kakinya, tapi terlambat. RaRa jatuh bagian dahinya dulu. Alhasil dahi kirinya benjol jol jol….. memar gitu…..
Ya jelas RaRa nangis teriak-teriak. Ami langsung gendong dan peluk RaRa. Sambil kasih RaRa minyak kelapa pemberian tetangga depan yang disebut sebagai minyak iting. Coba telepon opa tapi ga diangkat karena opa lagi di Bobo Fair dengan Ben. Coba telepon papai juga engga diangkat. Untung banget RaRa nangisnya tidak lama. Dialihin dengan mainan dan angklung mau diam. Lengket maunya dipeluk ami. Tidak lama kemudian RaRa mau diajak bobok. Lalu dahi RaRa yang benjok kayak telur puyuh itu dikasi bawang putih campur madu. Eh….. sore-sore abis mandi benjolnya udah kempes, tinggal warna memarnya. Malam waktu papai pulang udah lumayan hilang memarnya. Wuihhhh syukurlah…. Karena RaRa tidak sampai panas dan muntah. Kebiasaannya juga tetap dan lincah. My baby RaRa, jangan jatuh lagi ya?
Juli
June 28, 2007
Ya jelas RaRa nangis teriak-teriak. Ami langsung gendong dan peluk RaRa. Sambil kasih RaRa minyak kelapa pemberian tetangga depan yang disebut sebagai minyak iting. Coba telepon opa tapi ga diangkat karena opa lagi di Bobo Fair dengan Ben. Coba telepon papai juga engga diangkat. Untung banget RaRa nangisnya tidak lama. Dialihin dengan mainan dan angklung mau diam. Lengket maunya dipeluk ami. Tidak lama kemudian RaRa mau diajak bobok. Lalu dahi RaRa yang benjok kayak telur puyuh itu dikasi bawang putih campur madu. Eh….. sore-sore abis mandi benjolnya udah kempes, tinggal warna memarnya. Malam waktu papai pulang udah lumayan hilang memarnya. Wuihhhh syukurlah…. Karena RaRa tidak sampai panas dan muntah. Kebiasaannya juga tetap dan lincah. My baby RaRa, jangan jatuh lagi ya?
Juli
June 28, 2007
Thursday, June 21, 2007
Liburan ke Jogja...
Ide liburan ke Jogya ini dari si papai. Ami sebenarnya takut bawa RaRa berdua aja naik pesawat. Tapi ya dipikir-pikir semua harus ada yang pertama. Rencana kita memang hanya ingin beristirahat di tempat yang tenang, rileks dan santai-santai. Makanya memilih Rumah Mertua, karena tempatnya bukan di pusat kota dan hanya punya 9 kamar. Pasti engga ramai. Memang benar. Sesampai disana, kamarnya nyaman, punya teras sendiri yang langsung menghadap kolam renang. RaRa kelihatannya suka banget main-main di bale-bale teras atau di bale-bale kolam. Tidurnya RaRa juga nyenyak banget, mungkin kecapaian berenang.
(Di kamar RaRa kelihatannya happy selalu dan susah diam. Kalau bangun sulit untuk tidak diawasi karena akan bergerak ke sana-sini. Untung kita menemukan cara bagaimana supaya RaRa bisa dijaga ketika kedua orangtuanya harus mengerjakan hal lain: masukkan ke laci!)
Hari jumat malam kita ketemuan sama Ujang, Mba Nina, si cantik Lakhsmi dan Samsu. Main dulu ke rumahnya Ujang lalu makan malam di Gajah Wong. Sayang banget kok bisa lupa foto-foto. Padahal sudah lama juga engga ketemu Lakhsmi yang sekarang udah tinggi dan rambutnya tambah panjang. Makannya enak, tempatnya juga nyaman dan ada musik gamelannya. Si RaRa juga kelihatan happy dan tidak cengeng.
Sebenarnya tidak ada rencana untuk ke Malioboro. Sebab sudah sering dan takutnya ramai, nanti pusing kalau bawa RaRa. Tapi dipikir-pikir tidak apa-apalah Cuma mau makan dan ke Mirota Batik. Lalu kita makan lesehan, pilih asal aja yg dekat dengan Mirota. Tidak enak sih. Soalnya ayamnya bukan ayam opor malah ayam goreng. Di Mirota, ami mau beli dress batik buat RaRa, celana pendek batik untuk ami dan beberapa daster untuk rumah bintaro. Baru RaRa ditinggal 10 menit sama papainya untuk duduk di kursi penunggu, RaRa nangis-nangis. Karena tidak jauh, baliklah ami lihat RaRa. Papai kayaknya sudah berusaha kasih susu, air putih dan empeng. Tapi RaRa menolak semuanya. Ami gendong RaRa dan kemudian tenang. Jadilah ami dalam waktu singkat tanpa terlalu milih, ambil beberapa batik dan bayar. Si RaRa centil deh, giliran di hotel, dia maunya terus main sama papainya. Tapi giliran nunggu di toko, engga mau sama papainya. Hu huh u…….
Minggu sore kita akan kembali ke Jakarta. Siangnya kita ingin melihat argo wisata salak pondoh kira-kira 18 km dari hotel. Wah ternyata salah ide. Sebab musim panen besar salak baru bulan Nov Des. Selain itu waktu survey di net, ami liat tempatnya menarik, ada kolam renang, tempat bermain anak, kolam pancing dan restoran. Memang benar sih, semuanya ada … tapi tidak terawat dan sepi pengunjung. Yang datang paling hanya penduduk setempat. Sayang banget deh, padahal potensial banget. But anyway, tidak terlalu sedihlah, we've got some nice pics with Noni Blanda RaRa!
Juli
21 June 2007
(Di kamar RaRa kelihatannya happy selalu dan susah diam. Kalau bangun sulit untuk tidak diawasi karena akan bergerak ke sana-sini. Untung kita menemukan cara bagaimana supaya RaRa bisa dijaga ketika kedua orangtuanya harus mengerjakan hal lain: masukkan ke laci!)
Hari jumat malam kita ketemuan sama Ujang, Mba Nina, si cantik Lakhsmi dan Samsu. Main dulu ke rumahnya Ujang lalu makan malam di Gajah Wong. Sayang banget kok bisa lupa foto-foto. Padahal sudah lama juga engga ketemu Lakhsmi yang sekarang udah tinggi dan rambutnya tambah panjang. Makannya enak, tempatnya juga nyaman dan ada musik gamelannya. Si RaRa juga kelihatan happy dan tidak cengeng.
Sebenarnya tidak ada rencana untuk ke Malioboro. Sebab sudah sering dan takutnya ramai, nanti pusing kalau bawa RaRa. Tapi dipikir-pikir tidak apa-apalah Cuma mau makan dan ke Mirota Batik. Lalu kita makan lesehan, pilih asal aja yg dekat dengan Mirota. Tidak enak sih. Soalnya ayamnya bukan ayam opor malah ayam goreng. Di Mirota, ami mau beli dress batik buat RaRa, celana pendek batik untuk ami dan beberapa daster untuk rumah bintaro. Baru RaRa ditinggal 10 menit sama papainya untuk duduk di kursi penunggu, RaRa nangis-nangis. Karena tidak jauh, baliklah ami lihat RaRa. Papai kayaknya sudah berusaha kasih susu, air putih dan empeng. Tapi RaRa menolak semuanya. Ami gendong RaRa dan kemudian tenang. Jadilah ami dalam waktu singkat tanpa terlalu milih, ambil beberapa batik dan bayar. Si RaRa centil deh, giliran di hotel, dia maunya terus main sama papainya. Tapi giliran nunggu di toko, engga mau sama papainya. Hu huh u…….
Minggu sore kita akan kembali ke Jakarta. Siangnya kita ingin melihat argo wisata salak pondoh kira-kira 18 km dari hotel. Wah ternyata salah ide. Sebab musim panen besar salak baru bulan Nov Des. Selain itu waktu survey di net, ami liat tempatnya menarik, ada kolam renang, tempat bermain anak, kolam pancing dan restoran. Memang benar sih, semuanya ada … tapi tidak terawat dan sepi pengunjung. Yang datang paling hanya penduduk setempat. Sayang banget deh, padahal potensial banget. But anyway, tidak terlalu sedihlah, we've got some nice pics with Noni Blanda RaRa!
Juli
21 June 2007
Tuesday, June 19, 2007
Swimming.. swimming...
Liburan minggu lalu di Rumah Mertua Yogyakarta adalah the first swimming ….. swimming …. buat Cemara. RaRa kelihatannya senang banget. Tidak takut sama air dan dan kolam yang besar. Pertama-tama papai memperkenalkan air di tangga pinggir kolam. RaRa langsung kecipak kecipuk. Lalu diajak papai jalan keliling kolam. Wajahnya serius ngeliatin air dan suka terkaget-kaget sama kecipakan air yg ia buat sendiri. Lalu ami memberi bola duren pink dan bebek Boston. RaRa seperti biasa mau ngejar. RaRa juga suka sama si 2 monkey yang ada di pinggir kolam lagi pipis. Bawaannya ingin ngambil airnya terus. Kemudian bingung sendiri ko airnya mengalir terus.
Selanjutnya RaRa coba pakai baby float. Awalnya papai masih ada di dekat RaRa. Lama-lama papai menjauh tapi RaRa tidak tampak takut. Sayangnya RaRa tidak terlalu happy ada di baby float. Mungkin karena RaRa tidak bisa langsung megang air. Miss RaRa berenang terus pagi dan sore. Kegiatan berikutnya yang menyenangkan RaRa nongkrong di kamar mandi pakai shower air hangat. Happy swimming my baby RaRa!
Juli
18 June 2007
Selanjutnya RaRa coba pakai baby float. Awalnya papai masih ada di dekat RaRa. Lama-lama papai menjauh tapi RaRa tidak tampak takut. Sayangnya RaRa tidak terlalu happy ada di baby float. Mungkin karena RaRa tidak bisa langsung megang air. Miss RaRa berenang terus pagi dan sore. Kegiatan berikutnya yang menyenangkan RaRa nongkrong di kamar mandi pakai shower air hangat. Happy swimming my baby RaRa!
Juli
18 June 2007
Friday, June 15, 2007
Terbang bersama RaRa
Jumat lalu ami dan RaRa berangkat ke Yogyakarta. Papai sudah ada disana duluan sejak Rabu. Ini adalah penerbangan perdana untuk Cemara Perdana. Yang deg-degan dan panik tapi pasrah adalah ami. Si cantik RaRa kalau di rumah anteng jarang nangis asal diberi ruang buat main sepuasnya. Tapi seperti kata pepatah, no baby's perfect. RaRa tidak terlalu suka kalau bertemu orang baru, istilahnya stranger anxiety. Beberapa bayi usia 6 hingga 12 bulan mengalami hal ini. Jadinya ami takut kalau RaRa akan jejeritan ketemu banyak orang di pesawat.
Jumat pagi itu adalah hari yg sibuk mengunyah buat RaRa. Sesudah minum susu pagi sekitar jam 6, makan pagi RaRa diperpagi. Biasanya jam 8 jadi 7.30. Beres, habis tidak muntah. Segera mandi dan minum susu kedua jam 8.30. Tapi RaRa tidak menghabiskan susunya. Lalu ninik datang menjemput. Rencananya kita akan berangkat jam 9.30. Makan siang RaRa biasanya jam 11 dan itu berarti saat boarding. Saking takutnya nanti RaRa tidak sempat makan siang, ami maksain memberi RaRa makan siang jam 9.15 sebelum berangkat. Sebenarnya kasihan RaRa. Untungnya RaRa tidak muntah, tapi makanannya tidak dihabiskan.
Saat menunggu di gate, RaRa anteng-anteng saja. Tapi kemudian mulai resah dan bau! Mukanya juga seperti muka mau pup. Waduh… kacau. Ami periksa diapernya, belum ada pup. Mungkin RaRa buang angin saja. Si RaRa meronta-ronta sebal. Sudah 3 hari RaRa mulai pup teratur kira2 jam 6 pagi. Tapi ko pas hari H berangkat, bukannya pup pagi.
RaRa dan ami masuk pesawat duluan, jadi masih sepi. RaRa tenang-tenang… tapi waktu makin banyak orang berdatangan, RaRa mulai gelisah. Agak-agak rewel dikit tapi tidak menangis. Mainan, susu, empeng dan safety instruction dimainin RaRa supaya engga merhatiin orang banyak. Menjelang lepas landas untungnya RaRa mau minum susu. Ami berusaha nutupin telinga RaRa sambil nyanyi terus tiada henti.
I love you, you love me, we are happy family with a great big hug and a kiss from me to you, won’t you say you love me too…..
Untungnya RaRa tertidur. Pulas boboknya, jadi ami bisa makan kue dan minum 2 gelas. Terus RaRa dapat hadiah baby food dan toiletries set. Ketika mau mendarat, RaRa sempat bangun sedikit, ami paksain bobok lagi dengan nyanyian tiada henti. Senang banget semuanya lancar.
Sampai di klaim bagasi, ami minta tolong anak-anak SMU Nusantara mengambilkan stroller RaRa. Eh tiba-tiba ada yang datang, si papai. RaRa yang tadinya anteng jadi manja. Minta digendong terus sama papainya. Uhhh keliatan banget si RaRa kangen. Ok deh, welcome to Yogyakarta!
Juli
15 June 2007
Catatan: karena foto-foto ketika berangkat tidak tersedia (kameranya sudah dibawa Papai, foto-foto ini diambil saat perjalanan kembali ke Jakarta. Atas: menunggu pesawat yang delayed di Bandara Adisucipto. Tengah: berpose di depan Garuda Indonesia GA-211. Bawah: tertidur di pangkuan Ami.
Jumat pagi itu adalah hari yg sibuk mengunyah buat RaRa. Sesudah minum susu pagi sekitar jam 6, makan pagi RaRa diperpagi. Biasanya jam 8 jadi 7.30. Beres, habis tidak muntah. Segera mandi dan minum susu kedua jam 8.30. Tapi RaRa tidak menghabiskan susunya. Lalu ninik datang menjemput. Rencananya kita akan berangkat jam 9.30. Makan siang RaRa biasanya jam 11 dan itu berarti saat boarding. Saking takutnya nanti RaRa tidak sempat makan siang, ami maksain memberi RaRa makan siang jam 9.15 sebelum berangkat. Sebenarnya kasihan RaRa. Untungnya RaRa tidak muntah, tapi makanannya tidak dihabiskan.
Saat menunggu di gate, RaRa anteng-anteng saja. Tapi kemudian mulai resah dan bau! Mukanya juga seperti muka mau pup. Waduh… kacau. Ami periksa diapernya, belum ada pup. Mungkin RaRa buang angin saja. Si RaRa meronta-ronta sebal. Sudah 3 hari RaRa mulai pup teratur kira2 jam 6 pagi. Tapi ko pas hari H berangkat, bukannya pup pagi.
RaRa dan ami masuk pesawat duluan, jadi masih sepi. RaRa tenang-tenang… tapi waktu makin banyak orang berdatangan, RaRa mulai gelisah. Agak-agak rewel dikit tapi tidak menangis. Mainan, susu, empeng dan safety instruction dimainin RaRa supaya engga merhatiin orang banyak. Menjelang lepas landas untungnya RaRa mau minum susu. Ami berusaha nutupin telinga RaRa sambil nyanyi terus tiada henti.
I love you, you love me, we are happy family with a great big hug and a kiss from me to you, won’t you say you love me too…..
Untungnya RaRa tertidur. Pulas boboknya, jadi ami bisa makan kue dan minum 2 gelas. Terus RaRa dapat hadiah baby food dan toiletries set. Ketika mau mendarat, RaRa sempat bangun sedikit, ami paksain bobok lagi dengan nyanyian tiada henti. Senang banget semuanya lancar.
Sampai di klaim bagasi, ami minta tolong anak-anak SMU Nusantara mengambilkan stroller RaRa. Eh tiba-tiba ada yang datang, si papai. RaRa yang tadinya anteng jadi manja. Minta digendong terus sama papainya. Uhhh keliatan banget si RaRa kangen. Ok deh, welcome to Yogyakarta!
Juli
15 June 2007
Catatan: karena foto-foto ketika berangkat tidak tersedia (kameranya sudah dibawa Papai, foto-foto ini diambil saat perjalanan kembali ke Jakarta. Atas: menunggu pesawat yang delayed di Bandara Adisucipto. Tengah: berpose di depan Garuda Indonesia GA-211. Bawah: tertidur di pangkuan Ami.
Tuesday, June 12, 2007
Siap …. Berdiri!
Cemara baru bisa merangkak usia 7.5 bulan di akhir Mei lalu. Tapi rupanya si cantik RaRa sudah tidak sabar untuk go to the next level. Baru seminggu, RaRa sudah belajar berdiri. Sebelumnya ami tidak akan cemas meletakkan RaRa di boks boboknya di kamar atau di boks mainnya. Disitulah RaRa mulai belajar mencari pegangan dan mengangkat tubuhnya. Memang belum berdiri tegak, karena kekuatannya belum di kaki. Kelihatannya dia senang sekali dan tidak henti-hentinya berusaha. Kalau nemu sesuatu yang agak tinggi, langsung ambil ancang-ancang mau berdiri.
Sekarang boks mainnya sudah dibuka alas atasnya. Jadi RaRa sekarang berada di ‘boks penjara’. Aman banget tentunya disitu kalau ami musti tinggal-tinggalin RaRa sejenak. Untuk beberapa saat RaRa bisa dibiarkan disana dan asik main sendiri asalkan ada bunyi-bunyian atau musik. Tapi rupanya RaRa makin gede dan makin suka berinteraksi. RaRa akan senang dan tertawa lebar dan cantik sekali kalau ada orang yang mengajaknya main.
Are you ready? Go RaRa go…. Stand up!
Juli
12 June 2007
Sekarang boks mainnya sudah dibuka alas atasnya. Jadi RaRa sekarang berada di ‘boks penjara’. Aman banget tentunya disitu kalau ami musti tinggal-tinggalin RaRa sejenak. Untuk beberapa saat RaRa bisa dibiarkan disana dan asik main sendiri asalkan ada bunyi-bunyian atau musik. Tapi rupanya RaRa makin gede dan makin suka berinteraksi. RaRa akan senang dan tertawa lebar dan cantik sekali kalau ada orang yang mengajaknya main.
Are you ready? Go RaRa go…. Stand up!
Juli
12 June 2007
Saturday, June 09, 2007
Rara's pastime
Learning about the history of human civilization:
Watching one of the greatest thing in human civilization: Warkop DKI (Gengsi Dong, 1983):
Watching one of the greatest thing in human civilization: Warkop DKI (Gengsi Dong, 1983):
Thursday, June 07, 2007
RaRa ditinggal Papa Ari
Untuk pertama kalinya, Papa Ari (Papai) pergi jauh sampai 10 hari. Beberapa hari sebelum berangkat, papai sudah bilang ke RaRa heart to heart. RaRa kelihatannya bisa mengerti. Selama ditinggal Papai, RaRa tidak kesepian kok. Soalnya ada Oma Tyas, Opa Laurent dan Tante Laudy yang datang menjenguk dari Cileduk. Opa, Bayang dan Ninik juga datang. Selain itu kakak favorit RaRa, Kak Ben, tiap hari datang ke rumah untuk menemani RaRa dan nonton CN. RaRa selalu gembira apalagi kalau main dengan Kak Ben. Banyak senyum, ketawa dan ngoceh. RaRa cuma sedikit sakit, pilek ringan. Hidungnya kalau pagi dijemur di matahari jadi meler-meler. Selebihnya RaRa pintar, tidak cengeng dan mau makan. Tiap malam RaRa tidak bobok di boksnya, tapi menemani ami di tempat tidur. RaRa senang bobok sama ami soalnya bisa peluk-pelukan. Tidurnya RaRa cukup nyenyak. Tapi ada dua kali yang RaRa terbangun subuh-subuh dan menangis. Terus satu malam lagi RaRa terbangun dan malah main-main di tempat tidur. Beberapa kali ami menunjukkan foto papai ke RaRa. Reaksinya, RaRa bergumam dan memukul-mukulkan tangannya ke foto seperti mau memanggil. Rasanya RaRa kangen banget sama papainya.
Papai akhirnya kembali dari perjalanan jauhnya untuk belajar sambil bernostalgia. Tiba di rumah jam 9.30 pagi di saat RaRa sedang tidur pagi. Biasanya RaRa bangun jam 5 atau 6 pagi, lalu jalan-jalan, makan dan mandi. Antara pukul 9-11 biasanya RaRa bobok. Lalu jam 10 RaRa terbangun dan melihat dari kejauhan kalau papai dan aminya sedang membongkar-bongkar koper yang basah dan dingin. RaRa memanggil. RaRa dipeluk papai tapi RaRa cemberut. RaRa menatap papainya terus. Sementara papai dan RaRa ngobrol, ami beres-beres lagi. Eh lalu RaRa menangis. Tidak tahu kenapa tiba-tiba RaRa menangis. Mungkin karena RaRa sebenarnya masih ngantuk. Sesudah makan siang dan main-main bertiga sama ami, RaRa dan papainya bobok siang. Kemudian kak Ben datang. Setelah RaRa dan papai bangun, mainlah dengan kak Ben. RaRa seperti biasa lucu dan akhirnya papainya bisa melihat sendiri bahwa RaRa sudah bisa merangkak. Duh senangnya. RaRa ngoceh teriak-teriak dan tertawa. Tapi entah mengapa, kadang RaRa ngambek. Ditinggal sedikit, mulai menangis. Dilarang sedikit, marah. Tapi menangisnya bohongan karena seringnya tidak keluar air mata. RaRa maunya digendong terus sama papainya. Maunya diajak main terus. Jadinya susah diajak makan. Susah dibawa bobok. Tiap waktu cari perhatian.
Esoknya, papai belum masuk kerja. Jadi seharian bisa bersama RaRa dan ami. Tingkah RaRa tidak jau beda seperti kemarin. Maunya main terus sama papainya. Lincah lucu tapi juga cengeng. Apalagi waktu sore-sore diajak ke kantor CSIS. Karena RaRa bayi yang picky, jadi RaRa nangis tiap bertemu orang. Ami dan papai harus menggendong terus dan menjelaskan bahwa RaRa tidak sakit. Tapi RaRa memang sudah mulai kenal orang dan tidak mau didekati.
Esoknya lagi, papai masuk kerja. Papai pamit sama RaRa ketika RaRa sedang dimandikan ami. RaRa terus memandang kemana papai pergi, ya sisir rambut ya ambil sepatu. Sambil mewek-mewek. Pada akhirnya waktu papai cium RaRa dan bilang dadah, RaRa menangis. Akhirnya berhenti setelah dibujuk oleh ami dan kak Ben. Seharian selama papainya kerja, RaRa baik-baik saja seperti biasa tidak cengeng, pintar main dan mau makan makanan yang baru.
Jadi kesimpulannya, dua hari yang cengeng itu rupanya RaRa sedang berdemonstrasi karena ditinggal papainya. RaRa mau sama papai terus, mau dimanjain terus dan tidak mau ditinggal. Rasanya menakjubkan memikirkan bahwa RaRa sudah dapat mengomunikasikan perasaannya padahal RaRa belum bisa bicara.
Juli
7 June 2007
Papai akhirnya kembali dari perjalanan jauhnya untuk belajar sambil bernostalgia. Tiba di rumah jam 9.30 pagi di saat RaRa sedang tidur pagi. Biasanya RaRa bangun jam 5 atau 6 pagi, lalu jalan-jalan, makan dan mandi. Antara pukul 9-11 biasanya RaRa bobok. Lalu jam 10 RaRa terbangun dan melihat dari kejauhan kalau papai dan aminya sedang membongkar-bongkar koper yang basah dan dingin. RaRa memanggil. RaRa dipeluk papai tapi RaRa cemberut. RaRa menatap papainya terus. Sementara papai dan RaRa ngobrol, ami beres-beres lagi. Eh lalu RaRa menangis. Tidak tahu kenapa tiba-tiba RaRa menangis. Mungkin karena RaRa sebenarnya masih ngantuk. Sesudah makan siang dan main-main bertiga sama ami, RaRa dan papainya bobok siang. Kemudian kak Ben datang. Setelah RaRa dan papai bangun, mainlah dengan kak Ben. RaRa seperti biasa lucu dan akhirnya papainya bisa melihat sendiri bahwa RaRa sudah bisa merangkak. Duh senangnya. RaRa ngoceh teriak-teriak dan tertawa. Tapi entah mengapa, kadang RaRa ngambek. Ditinggal sedikit, mulai menangis. Dilarang sedikit, marah. Tapi menangisnya bohongan karena seringnya tidak keluar air mata. RaRa maunya digendong terus sama papainya. Maunya diajak main terus. Jadinya susah diajak makan. Susah dibawa bobok. Tiap waktu cari perhatian.
Esoknya, papai belum masuk kerja. Jadi seharian bisa bersama RaRa dan ami. Tingkah RaRa tidak jau beda seperti kemarin. Maunya main terus sama papainya. Lincah lucu tapi juga cengeng. Apalagi waktu sore-sore diajak ke kantor CSIS. Karena RaRa bayi yang picky, jadi RaRa nangis tiap bertemu orang. Ami dan papai harus menggendong terus dan menjelaskan bahwa RaRa tidak sakit. Tapi RaRa memang sudah mulai kenal orang dan tidak mau didekati.
Esoknya lagi, papai masuk kerja. Papai pamit sama RaRa ketika RaRa sedang dimandikan ami. RaRa terus memandang kemana papai pergi, ya sisir rambut ya ambil sepatu. Sambil mewek-mewek. Pada akhirnya waktu papai cium RaRa dan bilang dadah, RaRa menangis. Akhirnya berhenti setelah dibujuk oleh ami dan kak Ben. Seharian selama papainya kerja, RaRa baik-baik saja seperti biasa tidak cengeng, pintar main dan mau makan makanan yang baru.
Jadi kesimpulannya, dua hari yang cengeng itu rupanya RaRa sedang berdemonstrasi karena ditinggal papainya. RaRa mau sama papai terus, mau dimanjain terus dan tidak mau ditinggal. Rasanya menakjubkan memikirkan bahwa RaRa sudah dapat mengomunikasikan perasaannya padahal RaRa belum bisa bicara.
Juli
7 June 2007
Saturday, June 02, 2007
RaRa Merangkak
Suatu siang di akhir Mei 2007, seperti biasa RaRa jumpalitan di kasur depan televisi. Seperti biasa juga, RaRa tengkurap dan mengangkat tubuhnya. Selanjutnya seperti biasa RaRa akan bergerak mundur. Biarpun benda menarik yang ada di depannya ingin RaRa raih, tapi RaRa belum berani maju. Selalu ambil ancang-ancang, lantas tidak jadi dan malah mundur.
Tapi siang itu tidak seperti biasanya. RaRa maju dua langkah. Artinya, Rara sudah bisa merangkak! Sudah berani ambil benda-benda yang diumpankan beberapa langkah darinya. Mengagumkan sekali mengingat kemajuan RaRa. Sudah bisa mengangkat badannya sejak usia 5 bulan. Selama 2.5 bulan RaRa belajar terus mengangkat badannya supaya kuat. Hasilnya, RaRa bisa bergerak mundur. Lucu kalau diingat.
Baru kemarin RaRa kelihatan berani menggerakkan tangannya supaya bisa maju. Tapi kemudian jatuh ke posisi tengkurap lagi karena kaki dan pantatnya belum ikutan. Eh, esoknya RaRa sudah bisa. Hari-hari selanjutnya RaRa semakin berani merangkak berlangkah-langkah. Tentunya dengan berbagai macam gaya. Kadang RaRa hanya bergerak dengan kaki kirinya, sementara kaki kanannya seperti ngesot. Kadang RaRa merangkak jauh, kemudian kembali ke posisi duduk yang lucu. Tampaknya cukup hati-hati jadi tidak jatuh. Sayangnya di hari RaRa bisa merangkak yaitu usia 7.5 bulan, papainya tidak bisa menyaksikan langsung. Jadinya nun jauh disana papai membayang-bayangkan gaya RaRa merangkak.
Juli
2 June 2007
Tapi siang itu tidak seperti biasanya. RaRa maju dua langkah. Artinya, Rara sudah bisa merangkak! Sudah berani ambil benda-benda yang diumpankan beberapa langkah darinya. Mengagumkan sekali mengingat kemajuan RaRa. Sudah bisa mengangkat badannya sejak usia 5 bulan. Selama 2.5 bulan RaRa belajar terus mengangkat badannya supaya kuat. Hasilnya, RaRa bisa bergerak mundur. Lucu kalau diingat.
Baru kemarin RaRa kelihatan berani menggerakkan tangannya supaya bisa maju. Tapi kemudian jatuh ke posisi tengkurap lagi karena kaki dan pantatnya belum ikutan. Eh, esoknya RaRa sudah bisa. Hari-hari selanjutnya RaRa semakin berani merangkak berlangkah-langkah. Tentunya dengan berbagai macam gaya. Kadang RaRa hanya bergerak dengan kaki kirinya, sementara kaki kanannya seperti ngesot. Kadang RaRa merangkak jauh, kemudian kembali ke posisi duduk yang lucu. Tampaknya cukup hati-hati jadi tidak jatuh. Sayangnya di hari RaRa bisa merangkak yaitu usia 7.5 bulan, papainya tidak bisa menyaksikan langsung. Jadinya nun jauh disana papai membayang-bayangkan gaya RaRa merangkak.
Juli
2 June 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)