Tuesday, July 02, 2002

A love odyssey 2



2. Awalnya, dan Selanjutnya…

Mungkin Plato benar bahwa cinta adalah bagian dari sebuah grand design. Karena ketika pertama aku menyadari kehadirannya di dunia ini (spesifiknya, di kampus Depok nun panas itu), aku sepertinya diingatkan akan sebuah konsep yang begitu indah dan luhur, ketika aku masih ada di alam ide, sebelum dipindahkan oleh si pencipta ke alam materi.

Samar-samar aku merasa bahwa sebelum menjalani kehidupan ini, aku sudah dipertemukan di alam ide oleh si pencipta dengannya. Dan samar-samar aku bisa mengingat bahwa si pencipta pernah menjanjikan bahwa satu masa di alam material, aku akan kembali dipertemukan dengannya, seperti halnya kami dipersatukan di alam ide.

Tapi mungkin juga Aristoteles yang benar. Sejak perjumpaan itu, sejak berbagai interaksi yang terjadi di antara kami, aku diperkenalkan oleh sebuah konsep, sebuah gagasan tentang hubungan antara dua manusia, yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Gagasan itu terdiri dari berbagai faktor. Kebahagiaan saat aku bersamanya, kehilangan saat aku tidak bersamanya, ketakutan bahwa aku tidak bisa bersamanya, dan sebagainya.

Atau mungkin lebih tepat jika kukatakan, aku membangun sebuah gagasan yang belum pernah ada sebelumnya, setidaknya dalam diriku. Mungkin gagasan itulah yang dinamakan cinta. “But I know that love is just another word to say what I’m feeling…” (Europe).

Hari-hari selanjutnya, semuanya mengalir seperti sungai. Aku sudah tidak hirau lagi pada Plato atau Arisoteles. Pada cinta sebagai ide, atau cinta sebagai pengalaman empiris. Hingga aku kembali membuka buku filsafat itu dan menemukan chapter tentang Immanuel Kant. Katanya, jangan bergantung hanya pada rasio, atau hanya pada indra dan perasaan. Keduanya bisa menipumu. Ketika kau ragu pada keduanya, maka itulah saatnya kau menggunakan ‘kepercayaan’ (belief).

Dan aku pun percaya, aku memang telah jatuh cinta…

#ari

No comments: