Sunday, November 25, 2007

Pakai Sendal yukkkkk

Semenjak bisa jalan, kemajuan RaRa dalam mengontrol cara jalannya cepat juga. Awal-awal RaRa masih oleng dan kadang terlalu cepat sehingga nabrak-nabrak. Sekarang RaRa sudah mahir mengerem. Pakai acara belok kanan kiri dan tengok kanan kiri. Kalau jatuh RaRa umumnya tidak menangis. Sebab biasanya ia jatuh dengan menahan tangannya. RaRa suka ga mau digandeng, pokoknya mau mandiri.

Karena sudah bisa jalan dengan baik, jadi RaRa harus rajin pakai sandal kalau keluar rumah. Pakai sandal bukan sekedar pemanis tapi memang ada fungsinya. Selesai main di luar, RaRa juga dibiasakan cuci tangan kaki. Mungkin ini hal yang sepele, tapi kita pikir penting untuk belajar teratur. Ada anak teman yang tidak dibiasakan pakai sandal –kalau ortunya lagi rajin dipakein, kalau engga ya udah dibiarin- jadinya si anak hanya mau pakai kalau ia mau. Dipaksa pakai jadi marah-marah. Akibatnya pernah suatu ketika si anak main dan kakinya lecet.

Teman-teman, kalau main di jalanan, pakai sandal yukkkk!

Juli

Tuesday, November 20, 2007

RaRa Belajar Hop Hop Hop

Teman main RaRa tidak terlalu banyak. Di jalan Sarmili sebenarnya ada banyak anak kecil. Tapi yang seumur RaRa hanya ada empat yaitu Yasmin, Lia, Ical dan Naila. Naila sebenarnya tetangga sebelah rumah. Tapi RaRa tidak pernah sekalipun main dengan Naila. Soalnya Naila tidak pernah keluar rumah. RaRa paling sering main dengan Lia yang rumahnya di depan rumah RaRa. Selain itu, kadang dari gang sebelah, ada Iqbal dan Azka. Iqbal masih 2 tahun tapi gede banget seperti 4 tahun.

Suatu ketika, para balita ini berkumpul di depan rumah RaRa. Iqbal kebetulan ditemani kakaknya. Lalu ia mulai bermain lompat2 dengan kakaknya. RaRa secara spontan mengikuti gerakan Iqbal. Lucu banget! Soalnya RaRa tidak melompat tapi bergaya melompat. Kakinya tidak diangkat, tapi badan dan pantatnya yang digoyang seolah ke atas. Iqbal makin senang melompat karena disuruh ajarin RaRa melompat. Gaya lompatannya jadi canggih dan RaRa terus mencoba sambil teriak happy. Papai dengan handy cam barunya langsung deh dapat obyekan.

Sesudah ‘mengerti’ tentang kegiatan melompat, RaRa pasti melompat kalau liat anak-anak melompat di televisi. Satu, dua, tiga, Hop hop hop RaRa!

Juli

Monday, November 12, 2007

Aduh, Sakit Diare

Berhubung Ami-Papainya RaRa ikut milis sehat, jadi diputuskan kalau RaRa akan minum susu sapi segar UHT plain setelah usianya 12 bulan. Terus terang dengan ikut milis ini, banyak hal yang tadinya kita terima apa adanya ternyata salah berat. Intinya jadi tercerahkanlah orang tua si RaRa ini. Salah satu yang salah kaprah adalah soal susu formula. Banyak orang yang termakan iklan-iklan canggih tentang betapa okenya susu formula dengan plus ini plus itu. Berlomba-lomba memberikan yang gold, platinum ataupun royal karena diasumsikan itulah yang terbaik. Siapa yang tidak mau memberikan yang terbaik bagi anaknya jika mampu? Eits, sebenarnya yang terbaik bukanlah yang termahal. Be critical is the key. Begitulah kira-kira cuci otaknya milis sehat.


Kebutuhan anak diatas 1 tahun akan kalsium tidaklah sebanyak ketika dibawah 1 tahun. Susu adalah tambahan dan dibutuhkan maksimal 600 cc sehari. Sebab si anak sudah makan lengkap dengan bentuk yang solid/utuh seperti dewasa. Kebutuhan kalsium bisa diperoleh dari bahan makanan tersebut dan juga cemilan mengandung susu seperti keju dll. Demikian juga dengan plus ini plus itu (Omega, AA DHA etc ituhh), bisa diperoleh dari bahan makanan yang segar. Catat, segar ya bukannya sudah diolah jadi bubuk.

Anyway, we believe in on the concept of this milist. Lalu bagaimana ketika RaRa mencoba susu UHT nya pertama kali? RaRa si lucu mau-mau aja rupanya. Soalnya kita sudah siap-siap kalau RaRa tidak suka. Sebab menurut sharing orangtua di milis, banyak anak yang tidak suka ketika pertama kali mencoba UHT. Jadi berbagai trik harus dilakukan supaya anaknya mau minum.

Tapi setelah seminggu minum UHT, RaRa terkena diare. Yang jadi pertanyaan, apakah RaRa kena diare karena pergantian ke susu UHT atau karena tangan RaRa yang makin rajin gerilya masuk ke mulut maupun memasukkan segala macam benda ke mulutnya? Selanjutnya susu UHT distop dan RaRa minum susu bubuk deh. Terusan dari infant formulanya. Dua hari pertama RaRa pup cair 6 kali sehari. Selanjutnya tiga-empat kali cair dan berampas. RaRa tidak cengeng, tetap beraktifitas seperti biasa. Tapi tidak selincah biasa. Jika pup saja RaRa menangis, karena duburnya jadi merah. Semakin hari semakin membaik sebab RaRa makannya tetap biasa, mau semua.

Eh tapi lalu muncul bercak darah di pupnya. Ami panik, langsung hubungi dokter Dyani. Hari itu juga papai bawa feses RaRa untuk dites lab. Siangnya kita ke dokter Dyani. Seperti biasa ke dokter adalah peristiwa mencekam buat RaRa. Tanpa disentuh aja sudah jejeritan. Untunglah hasil lab bagus, tidak ditemukan amuba/bakteri lainnya. Memang sesudah itu pup RaRa juga tidak ada bercak darah lagi. Mungkin hanya memar/luka dari kulitnya. Syukurlah… finally RaRa sembuh dengan penanganan minum yang banyak dan makanan yang cukup. Tanpa perlu diberi obat-obatan. Tepuk tangan buat RaRa yang pintar selama sakit!

Juli