Sesampainya di KLIA, yang dicari tentunya makanan! Soalnya kelaparan di pesawat ga dapat makanan. Rasanya nyam-nyam banget bisa makan croissant dan latte. Slurp! Lalu kita dijemput oleh staf dari MP travel-rekanan Best Tour di KL. Ibu-ibu yang macho gitu dan ga ada basa-basinya. Jalan terus dan diam. Sekalinya ngomong, dia bilang dia sudah nunggu dari jam 10.30. loh ko bisa? Wong jadwal kita berangkat jam 10.35?? ternyata dia dapat info yang salah dari atasannya. Disangka sampai jam 10.35 tiba di KL. Ya…. Bukan salah kita dong….. jadi selama 1 jam di mobil menuju hotel, dia diam saja sibuk ngomong sama temannya yang perempuan juga tapi lebih macho lagi. Sekali lagi, ga ada ramah-ramahnya. Ya udah kita tidur-tiduran aja.
Hotel kita namanya Royal Bintang, di area Bukit Bintang. Waktu aku lihat2 di internet, katanya hotel bintang 4 ini baru menang hospitality award. Memang sih di awal resepsionisnya cukup ramah. Tapi temannya ga teliti banget (kayaknya ga cocok deh jadi resepsionis). Ceritanya begini, si A sedang mencari kamar buat kita. Lalu si B berusaha membantu. Si B minta paspor aku untuk dituliskan di guest card. Lalu aku disuruh tandatangan dan diberi kupon makan pagi. Waktu aku lihat, ternyata ada tiga kesalahan. Pertama, nama di kartu itu bukan nama aku. Kedua, alamatku ditulis ‘
Sesampai di kamar sih kita senang. Soalnya kamarnya nyaman. Hampir sempurna, yang kurang Cuma remote TV yang error. Lalu kita ingin cepat-cepat keluar. Soalnya laper! Di bandara tadi
Sampai disana bingung mau makan apa. Akhirnya dipilih makan India di Devi’s corner. Aku makan cheese naan dengan chicken massala dan fish cake. Ari makan nasi briyani dengan udang. Rasanya, so so lah….. lalu kita ingin cari tempat minum kopi yang lokal. Tapi ya susah ya…. Adanya kopi-kopi kayak starbuck & coffee bean. Jadinya ga jadi.
Aku usul kembali ke Bukit Bintang ke area jalan Alor. Eh untungnya sekali nyetop taksi, dapat taksi yang mau pakai argo (tapi ya itu, ngerokok terusss). Sampai di jalan Alor argonya ‘cuma’ RM 6. tu kannnn jauh banget sama tarif berangkat. Jalan Alor itu isinya makanan open air kayak jl. Pecenongan kali ya. Rata-rata Chinese food gitu dengan es-esan yang bikin Ari lapar mata. Disini sempetin beli dodol durian, makanan laut kering & old town coffee/tea. Bukit Bintang memang daerah malam yang ramai tapi tetap berasa aman. Berhubung kita ngotot pingin kupi, jadinya ke San Fransisco Coffee (soalnya ga nemu yang brand lokal). Ceritanya Valentine, aku pesen latte valentine. Tapi aneh deh, masa Latte strong banget rasanya. Alhasil aku ga bisa bobo blas!
No comments:
Post a Comment