Sunday, September 23, 2007

Trauma Cemara

Sungguh mengagumkan mengamati perkembangan si kecil dari hari ke hari. Ada saja yang membuat kita terheran-heran, tertawa, sebal, gemas dan kagum. Cemara seperti hard disk kosong yang semakin hari makin pintar. Bukan hanya kemampuan motorik dan pemahamannya, tapi juga ekspresi emosinya.

Setelah diamat-amati anak sekecil RaRa bisa trauma juga. Ada dua kejadian yang kelihatan. Yang pertama, soal makan. Waktu umur 8 bulan, RaRa susahnya bukan main disuapin. Saking hopeless nya, Ami suka nipu-nipu RaRa. Misalnya karena RaRa suka air putih, ceritanya RaRa dikasih gelas, padahal waktu buka mulut langsung dicekokin sendok makan. Dan beberapa tipu menipu lainnya. Untungnya setelah itu ami tobat, ga mau maksa-maksa RaRa makan. Tapi kelihatannya RaRa sudah terlanjur trauma sama sendok. Sampai sekarang makannya disuapin pakai tangan sambil RaRa nyuap sendiri potongan sayur kukusnya. Kadang-kadang mau disuapin pakai sendok, tapi seringnya ga mau.

Yang kedua, soal mandi/sampoan. RaRa mandi paginya sama papai, biasanya sekalian sampo. Kalau mandi sore sama ami, tidak pakai sampo. Sejak 3 bulan lalu RaRa sudah diperkenalkan air dingin. Jadi mandinya pakai air hangat dan dingin. Awalnya RaRa panik banget sama air dingin. Sekarang RaRa sudah cuek, tapi kelihatan dia ga terlalu nyaman lama-lama disemprot air dingin. Papainya RaRa rada perfesionis dalam hal sampo menyampo. Jadi kalau nyampo tu lama sambil mijit-mijit kepala RaRa. Mungkin saking mantapnya, busa jatuh-jatuh ke muka. Lalu dibilasnya pakai shower air dingin. Yang pasti kena-kena ke mukanya dong.

Kadang-kadang RaRa marah, kadang cuek karena asik sama mainan. Tapi 4 hari terakhir ini kayaknya dia terganggu banget. Memang disamping itu RaRa lagi ‘ami mania’. Maunya deket ami terus. Jadi waktu mandi pun harus lihat ami. Dan ketika masalah sampo terjadi, jejeritanlah RaRa. Sampai-sampai tidak mau mandi sama papai. Tapi kelihatannya hari ini problem solved. Soalnya papai ngikutin cara ami kalau nyampoin RaRa. Cara yang kita sebut sebagai tidak perfect, tapi ga bikin bete RaRa. Dan RaRa mau tuh tidak nangis lagi.

Juli

No comments: