Sabtu pagi yang cerah, RaRa bersama ami, papai, mamah Rosa dan kak Ben berangkat menuju Ancol. Ceritanya Kak Ben ingin banget main pasir dan RaRa mau kenalan sama air laut.
Sampai di Ancol sudah jam 10 dan RaRa ko kelihatan ngantuk ya? Sebelumnya memang sudah tidur tapi sebentar. Lalu papai, RaRa dan kak Ben ganti baju renang. Kak Ben langsung terjun ke laut. Sementara papai coba dekatin RaRa ke air laut di pinggiran. Kata papai, RaRa kelihatan bingung dan tidak terlalu suka. Tapi belum protes. Lanjutnya papai bawa RaRa ke tengah bareng-bareng kak Ben.
Setelah agak lama di tengah, RaRa bukannya happy tapi malah tambah bete menuju mau nangis. Akhirnya dibawa lagi ke darat. Diajak main pasir juga tidak begitu suka. Sudah pukul 11 dan ami mencoba memberi RaRa makan siang. Tapi RaRa tidak terlihat lapar karena memang biasanya RaRa makan jam 12. RaRa geratak sana geratak sini tapi kadang bete. Kelihatannya RaRa ngantuk. Papai coba gendong RaRa supaya bobok, RaRa tidak mau. Biasa deh banyak distraksi karena RaRa ingin lihat macam-macam. Termasuk lihat badut Chiki dan badut Cheetos. RaRa maunya ngeliatin terus, tapi kalau dideketin jadi takut dan mau menangis. Karena tidak mau bobok juga, RaRa makan lagi. RaRa sebenarnya mau, tapi ko terus malah muntah dan banyak lagi. Jadi susunya keluar semua. Jangan-jangan RaRa tidak tahan kena angin laut.
Membujuk kak Ben untuk pulang susah juga. Soalnya dia asik banget main pasir di siang yang terik. Akhirnya setelah diiming-imingi akan diajak cuci mobil, Ben mau pulang. RaRa senang karena dapat balon lumba-lumba pink dari mamah Rosa. Sayangnya, liburan kenalan sama lautnya kurang sukses….
Juli
Saturday, August 25, 2007
Tuesday, August 21, 2007
Angkat tangan, RaRa mau Berdiri!
RaRa tambah lincah akhir-akhir ini. Berhubung sudah gede (sudah 10 bulan loh), RaRa lagi asik belajar berdiri tanpa pegangan. Gayanya tuh lucu banget. Dimulai dari posisi merangkak kemudian mendapatkan pegangan untuk berdiri. Biasanya pegangannya yang rendah. Misalnya ami atau papai yg sedang tiduran gaya miring. Lalu tiba-tiba RaRa akan melepaskan tangannya dan bergaya angkat tangan. Yang beberapa saat kemudian RaRa jatuh. Berhubung latihannya di tempat tidur, jadinya jatuhnya engga sakit.
Selama ini RaRa belum berani latihan di ruang tivi tempat biasa main. Hari ini kebetulan RaRa duduk di dalam laundry basket. Lalu seperti biasa, kalau sudah bosan, ia akan berusaha keluar dengan cara berpegangan pada laundry basket nya. Eh kali ini ia mengangkat badannya supaya tegak dan mengangkat tangannya. Lumayan bisa berdiri lebih stabil tanpa pegangan. Mungkin karena dasarnya tidak empuk seperti tempat tidur, RaRa jadi bisa berdiri stabil. Coba diulang RaRa, angkat tangan!
Juli
Selama ini RaRa belum berani latihan di ruang tivi tempat biasa main. Hari ini kebetulan RaRa duduk di dalam laundry basket. Lalu seperti biasa, kalau sudah bosan, ia akan berusaha keluar dengan cara berpegangan pada laundry basket nya. Eh kali ini ia mengangkat badannya supaya tegak dan mengangkat tangannya. Lumayan bisa berdiri lebih stabil tanpa pegangan. Mungkin karena dasarnya tidak empuk seperti tempat tidur, RaRa jadi bisa berdiri stabil. Coba diulang RaRa, angkat tangan!
Juli
Monday, August 20, 2007
Manja vs Disiplin
Kata papai, RaRa suka ‘ngadu domba’ kita. Soalnya kadang-kadang RaRa maunya hanya sama ami. Akibatnya papainya iri karena dicuekin. Sebaliknya juga begitu. RaRa kalau lagi asik ngakak-ngakak sama papainya, ami bakal dilepeh.
RaRa memang banyak aksinya. RaRa manja sekali sama papai. Maunya di-entertain terus. Artinya main fisik yang bikin cape. Digendong di leher papai, digendong di punggung, main jumpalitan kebalik-balik. Dilempar-lempar ke atas. Diayun-ayun kayak naik pesawat. Semuanya yang bikin si papai pegel-pegel. Kalau papainya berhenti, RaRa akan nguik-nguik cengeng manja. Akibatnya? Ami harus ‘nginjakin’ papai supaya sembuh dari pegelnya. Nah yang bikin papai iri, kalau sama ami, RaRa tidak manja.
Kalau permainan selesai, ya RaRa tidak nangis. Kalau didudukkan (tidak digendong lagi) RaRa tidak marah. Pokoknya beda deh. Mungkin karena seharian sama ami, jadi RaRa lebih disiplin (istilah papainya). Sementara kalau sama papainya ia punya alasan untuk manja, karena hanya ketemu pagi dan malam. Kecil-kecil RaRa sudah membuat job segregation buat orang tuanya. Aduh…. Aduh…..
Juli
RaRa memang banyak aksinya. RaRa manja sekali sama papai. Maunya di-entertain terus. Artinya main fisik yang bikin cape. Digendong di leher papai, digendong di punggung, main jumpalitan kebalik-balik. Dilempar-lempar ke atas. Diayun-ayun kayak naik pesawat. Semuanya yang bikin si papai pegel-pegel. Kalau papainya berhenti, RaRa akan nguik-nguik cengeng manja. Akibatnya? Ami harus ‘nginjakin’ papai supaya sembuh dari pegelnya. Nah yang bikin papai iri, kalau sama ami, RaRa tidak manja.
Kalau permainan selesai, ya RaRa tidak nangis. Kalau didudukkan (tidak digendong lagi) RaRa tidak marah. Pokoknya beda deh. Mungkin karena seharian sama ami, jadi RaRa lebih disiplin (istilah papainya). Sementara kalau sama papainya ia punya alasan untuk manja, karena hanya ketemu pagi dan malam. Kecil-kecil RaRa sudah membuat job segregation buat orang tuanya. Aduh…. Aduh…..
Juli
Saturday, August 18, 2007
Si galak RaRa
Sejak bulan Agustus ini RaRa tambah bawel. Memang kata yang jelas terucap baru ‘mama’ dan ‘papa’. Tapi RaRa banyak ngomong. Kalau lagi asik sendiri sama mainannya, kadang kepergok lagi ngajak bicara boneka. Kalau lagi ditemenin, kita diam saja RaRa tetap ngoceh. Kalau kita ikutin apa yang RaRa suarakan, RaRa akan semakin gencar bersuara. Kalau lagi meal time dan RaRa sudah tidak mood, biasanya RaRa akan ngoceh-ngoceh nyaring. Bete mungkin disodorin sendok mulu. Tapi, most of all, yang paling lucu adalah kalau RaRa lagi mempertahankan propertinya. Papai sama ami suka godain RaRa, kalau RaRa lagi pegang sesuatu yang ia suka. Lalu RaRa bisa jadi galak banget megang erat dan mempertahankannya sambil bersuara kayak kucing berantem. Btw, sejauh ini hewan yang sering dia lihat dan jadi favoritnya memang kucing. Kalau lagi main sama Lia temennya juga begitu. Misalnya Lia mau pinjam yang RaRa pegang, aduh galaknya si RaRa. Kadang juga, Lia yang sedang ke rumah, mainin barang-barang RaRa. Kalau lagi ‘my property mood’, RaRa bakal berusaha ngerebut….. Jangan galak-galak dong RaRa.
Juli
Juli
Sunday, August 12, 2007
Tuesday, August 07, 2007
Pilkada
Hari ini (8/8/07) adalah hari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Sebagai warga negara yang baik, Rara (dan kakak Ben) ikut Ami dan Papai menggunakan hak pilihnya. Artinya, termasuk hak untuk tidak memilih, atau memilih kedua-duanya. Begitu kan?
Rara mengamati sekali lagi kedua calon. Mau pilih 'yang ahli' atau yang akan 'benahi Jakarta'?
Memasukkan kartu pilihan ke dalam kotak suara.
Rara mengamati sekali lagi kedua calon. Mau pilih 'yang ahli' atau yang akan 'benahi Jakarta'?
Memasukkan kartu pilihan ke dalam kotak suara.
Sunday, August 05, 2007
Taman Menteng
Hari Minggu (5/8) sore Rara pergi ke Taman Menteng, sambil menunggu Ami ke gereja. Ini kali ketiga Rara main di sana. Rara kelihatan selalu happy kalau main di Taman Menteng. Ia paling suka melihat air mancur. Tapi ia juga suka melihat rumput hijau dan pohon serta orang ramai. Di sana juga ada bagian taman bermain anak-anak. Rara suka berdiri di besi-besi tempat memanjat. Kelihatan sih kalau ia akan suka, karena di rumah juga senang sekali berdiri di tempat tidur, berpegangan pada teralis jendela kamar. Kemarin Rara juga coba main ayunan, dipangku papai, berdesakan sama kakak Ben. Dia marah ketika harus berhenti. Tapi memang harus gantian karena banyak teman-teman yang antre main ayunan.
Taman Menteng memang baru saja dibuka untuk umum. Dulu tempat itu adalah stadion Persija. Waktu kecil si papai pernah beberapa kali nonton pertandingan bola di sana. Sekali nonton PSSI dikalahkan PSMS Medan. Pelatihnya ketika itu pak Harry Tjong. Pemainnya antara lain Dede Sulaiman, Bambang Nurdiansyah dan Hermansyah.
Tahun lalu pak Gubernur Sutiyoso memutuskan untuk merobohkan stadion yang katanya sudah kumuh dan tidak terawat, dan membangun taman untuk masyarakat. Memang sih cara beliau dalam mengambil keputusan agak otoriter. Banyak yang protes, termasuk pihak Persija, tidak didengar. Tapi ketika jadi, masyarakat suka. Terasa sekali kalau orang Jakarta memang kekurangan ruang terbuka yang bisa diakses umum. Apalagi untuk yang punya anak bayi menjelang belajar jalan yang maunya bergerak terus seperti Rara.
Alternatifnya adalah Taman Suropati dan Taman Monas. Rara juga suka diajak papai muter-muter keliling Taman Suropati, tempat papainya konon dulu belajar jalan. Taman Monas juga enak, dan jauh lebih luas. Sayangnya para pengunjung masih belum bisa menjaga kebersihan. Di taman-taman itu, Rara bisa menemukan tempat untuk sedikit bernafas lega di antara gedung-gedung dan asap Jakarta.
Taman Menteng memang baru saja dibuka untuk umum. Dulu tempat itu adalah stadion Persija. Waktu kecil si papai pernah beberapa kali nonton pertandingan bola di sana. Sekali nonton PSSI dikalahkan PSMS Medan. Pelatihnya ketika itu pak Harry Tjong. Pemainnya antara lain Dede Sulaiman, Bambang Nurdiansyah dan Hermansyah.
Tahun lalu pak Gubernur Sutiyoso memutuskan untuk merobohkan stadion yang katanya sudah kumuh dan tidak terawat, dan membangun taman untuk masyarakat. Memang sih cara beliau dalam mengambil keputusan agak otoriter. Banyak yang protes, termasuk pihak Persija, tidak didengar. Tapi ketika jadi, masyarakat suka. Terasa sekali kalau orang Jakarta memang kekurangan ruang terbuka yang bisa diakses umum. Apalagi untuk yang punya anak bayi menjelang belajar jalan yang maunya bergerak terus seperti Rara.
Alternatifnya adalah Taman Suropati dan Taman Monas. Rara juga suka diajak papai muter-muter keliling Taman Suropati, tempat papainya konon dulu belajar jalan. Taman Monas juga enak, dan jauh lebih luas. Sayangnya para pengunjung masih belum bisa menjaga kebersihan. Di taman-taman itu, Rara bisa menemukan tempat untuk sedikit bernafas lega di antara gedung-gedung dan asap Jakarta.
Topeng monyet
Hari Minggu (5/8) pagi, Rara kedatangan tamu spesial: rombongan topeng monyet. Papai dan Ami menanggap mereka main di depan rumah, dengan bayaran Rp10 ribu sekali pertunjukan. (Tahun 1981, papai kecil hanya membayar Rp500 untuk sekali pertunjukan). Rara kelihatan senang dan excited melihat si monyet jumpalitan. Ternyata kesenian topeng monyet masih ada juga ya, meski pastinya mereka harus berjuang keras untuk bisa bertahan hidup.
Beda dengan di tahun '80an, topeng monyet abad 21 tidak lagi menyertakan anjing dan ular. Dulu kan selalu ada ular sawah belang-belang kuning hitam. Sekarang sawahnya makin susah dicari, ya otomatis ular sawahnya juga...
Beda dengan di tahun '80an, topeng monyet abad 21 tidak lagi menyertakan anjing dan ular. Dulu kan selalu ada ular sawah belang-belang kuning hitam. Sekarang sawahnya makin susah dicari, ya otomatis ular sawahnya juga...
Thursday, August 02, 2007
Taman Mini
Akhir bulan Juli lalu, Rara mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah. Sebenarnya tujuan pergi ke sana adalah mengantar auntie Cecilia, teman papai dan ami waktu di Harvard, yang datang berkunjung. Tapi Rara sendiri belum pernah ke TMII. Pernah deh sekali, tapi malam-malam untuk datang ke pernikahan tante Erika.
Sayangnya karena sudah agak sore, Rara tidak sempat berkeliling banyak. Taman Burung dan kereta gantung sudah tutup. Banyak anjungan juga sudah mau tutup. Selain itu, sudah masuk jam makan sore Rara juga. Jadi Rara hanya sempat jalan-jalan ke anjungan Sumbar, Sumut dan Aceh. Selebihnya melihat dari dalam mobil saja.
Ini beberapa foto Rara, thanks to auntie Cecilia, karena kamera Rara ternyata kehabisan baterai...
Rara dengan latar belakang rumah adat Karo. Ah iya... sebenarnya Rara bisa mengaku sebagai Boru Sembiring ya?
Foto bertiga, di depan Museum Prajurit. Jarang-jarang nih, mumpung ada yang motretin.
Bersama auntie Cecilia.
Sayangnya karena sudah agak sore, Rara tidak sempat berkeliling banyak. Taman Burung dan kereta gantung sudah tutup. Banyak anjungan juga sudah mau tutup. Selain itu, sudah masuk jam makan sore Rara juga. Jadi Rara hanya sempat jalan-jalan ke anjungan Sumbar, Sumut dan Aceh. Selebihnya melihat dari dalam mobil saja.
Ini beberapa foto Rara, thanks to auntie Cecilia, karena kamera Rara ternyata kehabisan baterai...
Rara dengan latar belakang rumah adat Karo. Ah iya... sebenarnya Rara bisa mengaku sebagai Boru Sembiring ya?
Foto bertiga, di depan Museum Prajurit. Jarang-jarang nih, mumpung ada yang motretin.
Bersama auntie Cecilia.
Just like that
Asik, senangnya karena sudah seminggu ini Cemara pintar makannya. Tidak ada GTM dan halau-halauan. Tapi memang musti sabar. Soalnya RaRa butuh waktu untuk mengunyah. RaRa bukan robot yang kalau mulutnya kosong harus segera diisi. Perlu variasi dong. Yang penting RaRa sukarela membuka mulutnya dan menikmati makanannya.
Kemarin ami membelikan RaRa straw cup bergambar kodok. RaRa kan sudah lewat 9 bulan. Musti belajar pakai sedotan. Sebelumnya RaRa masih pakai spout cup. Kadang pakai spout cup RaRa masih suka keselek. Jadi ami tidak yakin RaRa bisa segera belajar menggunakan sedotan. Eh eh…. Ternyata, hanya perlu percobaan dua kali dan ia mampu melakukannya. Yang pertama RaRa bingung, jadi ami harus membantunya seperti cara minum dari cangkir. Lalu ami memberi contoh dan RaRa memperhatikan. Sesudah itu, ternyata RaRa bisa tuh nyedotnya.
Good job, RaRa!
Juli 2
August 2007
Kemarin ami membelikan RaRa straw cup bergambar kodok. RaRa kan sudah lewat 9 bulan. Musti belajar pakai sedotan. Sebelumnya RaRa masih pakai spout cup. Kadang pakai spout cup RaRa masih suka keselek. Jadi ami tidak yakin RaRa bisa segera belajar menggunakan sedotan. Eh eh…. Ternyata, hanya perlu percobaan dua kali dan ia mampu melakukannya. Yang pertama RaRa bingung, jadi ami harus membantunya seperti cara minum dari cangkir. Lalu ami memberi contoh dan RaRa memperhatikan. Sesudah itu, ternyata RaRa bisa tuh nyedotnya.
Good job, RaRa!
Juli 2
August 2007
Wednesday, August 01, 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)