Musim gugur 2004, Boston & Cambridge MA. Ehm, cukup tenang tidak seperti hingar bingar pagi Jakarta. Pemandangan kurang terang, sedikit gloomy tapi lembut. Kurang konsentrasi melihat-lihat pemandangan karena tentunya Ari, Grace dan aku ngobrol. Rasa capek ko belum terasa. Yang ada begah banget ingin mandi. Soalnya hampir 2 hari tidak mandi.
Ternyata area Cambridge tempat tinggal kita cuma sepelemparan batu dari Boston. Tinggal sebrang sungai Charles saja. Apartment kita Peabody Terrace persis di pinggir sungai. Tapi apartment dan sungainya dipisahkan oleh jalan Memorial Drive. Tampaknya bakal menjadi tempat tinggal yang home sweet home. Semoga!
Sebelumnya sudah sedikit terbayang gedung apartment-nya. Soalnya sudah lihat gambar dari brosur waktu Ari diterima. Agak terkaget2 gitu tahu harganya. Maklum dari negera berkembang. Hehe… Habis sewa apartment 1 kamar sebulannya bisa buat sewa kos2an bagus selama setahun di Jakarta. Tapi kita cari amannya saja. Soalnya Peabody Terrace adalah apartment yang masuk bloknya Kennedy School. Maksudnya sudah ada jatah untuk mahasiswa KSG. Kalau mau apartment Harvard yang lain harus lottery dan saingannya seluruh mahasiswa baru Harvard yang banyak banget kan. Lagian harga apartment nya ya rata2 seperti itu. Kita belum berani cari apartment di luar Harvard. Takutnya ada masalah dengan owner dll. Kalau apartment kampus kan biasanya terima beres, artinya listrik, pemanas, perawatan, internet sudah diurusi.
Dari luar tampak oke dengan dominasi warna hijau, marun dan putih. Karena Ari tinggal duluan, Ari sudah cerita soal kekurangan apartment kita yang mahal ini. Kita tinggal di lantai 5 dengan lift yang hanya ada 2. Suatu ketika, kata Ari, pernah lift-nya macet. Padahal yang paling tinggi ada lantai 26. Bayangkan, turun tangga segitu banyak. Masih untung Ari di lantai 5. Belum lagi Ari cerita betapa minimnya lampu yang ada di dalam apartment.
Oya, lift tidak berhenti di setiap lantai (ada kaitan dengan harga tentunya!). lift berhenti di lantai 4 dan 6, tapi tidak di 5. Jadi koperku yang gendut2 itu harus digotong. Pekerjaan yang lumayan ya. Kalau tidak mengerti konsep arsitekturnya pasti bawaannya mau nyela apartment ini. Soalnya temboknya seperti tidak mulus ada yang bolong2, sengaja diperlihatkan seperti model di pabrik2 gitu. Katanya, gedung ini memang dibangun tahun 70-an dengan konsep industrial.
Ketika masuk, ya ampun memang kecil apartment ini. Sebenarnya sih sudah tahu, tapi ketika berhadapan sendiri tetap saja kaget. Masuk pintu berwarna hijau, disambut tempat sepatu dan kiri dikit pintu toilet. Kiri banget dapur yang jadi satu dengan ruang tv dan sebelah kanan kamar tidur. Itu thok. Oiya, ada balkon yang dipisahkan dari ruang tv dengan pintu kaca. Secara peraturan gedung, balkon itu sebenarnya jadi jalan darurat. Dipisahkan dari tetangga dengan connecting door dan kita tidak boleh meletakkan barang disana karena bisa menghalangi jalan. Tapi pada praktiknya banyak juga yang nakal. Ada yang meletakkan kursi malas, sepeda, jemuran etc. Kalau Ari meletakkan kardus2 bekas disitu.
Apartment-nya juga agak berantakan walaupun Ari sudah berusaha keras merapikannya. Hehe… Furnitur/perlengkapan yang sudah disediakan apartment yaitu kompor listrik plus oven, kulkas, banyak lemari di ruang tv, lemari baju serta meja belajar kecil di kamar tepat di jendela. Ehm posisi yang lumayan enak, bisa melamun kalau lagi di depan laptop. Barang2 yang sudah Ari beli ada tempat tidur, lampu, kursi kecil, meja dan rak pendek buat telepon. Jadi kamarnya sudah cukup nyaman. Tapi ruang tv kurang nih. Soalnya baru ada lampu, lemari buku, meja, kursi dan lampu belajar, 1 kursi duduk, rak tv dan microwave. Oya tentu beserta peralatan dapur dari panci, baskom, sodet, pisau, piring, gelas, talenan, sendok garpu, lap, tempat sampah, blender, coffee maker, rice cooker etc dan perlengkapan kamar mandi. Ternyata Ari pintar deh, beli pritil2nya lengkap juga. Nah kurang nyaman karena kurang satu hal, belum ada sofa buat nonton tv. Masa duduk di lantai atau di kursi kayu yang tidak empuk.
Anyway, glad to be here. Ketemu suamiku tersayang is most wanted!
Juli
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment