Sunday, November 07, 2004

Ari and Cambridge, here I come!

Logan International Airport di pagi hari tanggal 5 November 2004. Lelah sekali setelah perjalanan sepanjang jalan tiada henti tiada ujung. Tati ga punya problem dengan tidur. Kalau aku susah tidur dengan posisi duduk begini. Biarpun sudah ikuti cara Tati, tetap saja uring-uringan. Mau tahu cara Tati? Minum wine secukupnya (atau sebanyak-banyaknya, hehe), tunggulah beberapa saat lagi anda akan tertidur pulas.

Anyway, it was tiring but fun. With Tati by my side. Kita baru kenal sejak urusan amerika2 ini, tapi cepat banget akrabnya. Dari Tati aku dapat ilmu spontanitas dan mostly enjoy the life and food to the fullest! Hehe… kalau kata Tati sih, dia belajar lebih organize dari aku. Pokoknya Tati banyak nurut deh sama apa kataku. Bahkan kadang lebih nurut sama aku daripada sama suaminya. Haha….

China Airlines was not so bad. Makanannya enak-enak aja tuh. Pramugarinya juga baik-baik. Tapi ya itu, banyak transitnya yang bikin capek. Ada untungnya juga sih, bisa olahraga jalan-jalan di airport. Bisa ngaso-ngaso di toilet yang jelas jauh lebih besar dari toilet pesawat.

Los Angeles International Airport adalah tempat perpisahan aku dengan Tati. Sedih tentunya. Karena kami ga tau kapan bertemu lagi. Mungkin di sebuah liburan yang menyenangkan. Tugas berat menanti (beneran berat!) soalnya kita harus ngangkat koper kita yang segede-gedenya itu keluar dari terminal internasional menuju domestik. Untung berdua, jadi saling bisa bawain. Sudah gitu banyak anjing herder lagi cium-cium. Huuu takut. Tapi ternyata ya di Amerika ada porter juga ya. Aku pikir cuma di Indonesia aja.Bye-bye Tati, have a pleasant flight to NYC and meet your silly Sahalio! Miss you.

Sekarang saatnya naik penerbangan domestik US. Aku naik Delta Airlines menuju Boston. Deg-degan gitu deh. Soalnya bawaanku yang masuk kabin juga berat. Pokonya ga mau rugi, semua kg harus tercapai sampai sekoma-komanya. Untungnya karena bule-bule suka dibilang gentlemen, jadi koper aku yang kecil tapi berat itu diangkut oleh si bule. Lagian tinggi juga ya, kayaknya lebih tinggi dari pesawat Indonesia. Hawa domestik terasa sudah. Dengan pramugari berumur yang tegas-tegas, aku cuma dapet air mineral sama pretzel (yang ga enak itu).

Deg-degan nya juga karena mau bertemu Ari. Halah….hehe… iya bener, soalnya sudah hamper 3 bulan tidak ketemu. Jadi kangen dan ga tau mau bilang apa. Come on, kayak orang baru pacaran aja. Begitulah….

Ketika sampai, aku takut juga kalau Ari belum jemput. Soalnya nih, aku bingung itu koper gede2 mau dikemanain kalau ga ada yang bantuin. Logan International Airport. Jauh lebih kecil dan senyap dibanding LAX. Iyalah, kan aku tiba pagi-pagi gitu. Eh ternyata tidak perlu bingung dan takut, ternyata Ari sudah ada di depan mata, siap bawa trolley segala. Hehe…. Bagus deh soalnya aku kan tidak punya koin US. Ari jemput aku sama Grace. Grace ini teman SMP & SMA Sanur. Jadi advisorku sebelum berangkat. Tempat aku bertanya-tanya tentang bagaimana cuaca disana dan apa yang harus kubawa. Grace baik banget deh pokonya. Thank you Grace!

Juli

No comments: