untuk pelangiku...
sudilah kiranya tuan tetap bersinar
menemani mentari yang tak ingin terbenam
menemani dua anak manusia
yang tengah meniti tangga harapan
untuk berdua bersua lagi di ujung pelangi...
ijul,don't go anywhere yah, wait for me to come back!
dear julie...
kalau ada satu penyesalan sekarang ini adalah
ketidakmampuanku untuk terus terjaga sepanjang malam kemarin
sehingga aku tak perlu menyiakan tiap detik yang ada
tapi tiap detik saatku terjaga bersamamu kemarin
berarti lebih besar dari seribu tahun sekalipun...
13/1/99
HUJAN DI CANBERRA 1
Ada rinduku yang jatuh bersama butiran2 hujan itu
Maka biarkan ia ikut meresap ke tanah
Dialirkan oleh sungai, dan dibawa ke laut
Karena oleh matahari ia akan diajak menguap
Bergabung bersama butiran2 rinduku yang lain di awan...
dan ia adalah embun yang akan kau temui
di dedaunan, pagi hari saat kau bangun...
Feb '99
DELUSI 1
Di antara daun-daun musim gugur, di sini
aku berkawan dengan bayang-bayang,
bercakap dengan imaji
yang selalu menambahkan dalamnya kerinduan
ketika hanya kudapati ruang kosong
tiap kali aku menggapainya
Mar '99
DELUSI 2
Kaukah itu, ah bukan...
tidak, kau tidak di sini, kau di situ
ya, di tempatmu sekarang berpijak
dan aku di bawah langitku berpayung
Lantas kalau hanya ilusi,
bagaimana bisa kau tetap membuat inderaku
tidak merasakan ketidakhadiranmu?
Mar '99
Setiap detik di sini adalah kerinduan
Setiap langkah di sini adalah penantian
Setiap desir angin di sini adalah pesan
Setiap ketikan keyboard di sini adalah pelampiasan
Dan jam pasirku masih tetap perlahan bergulir
Mar '99
Tiap langkah kutapaki kota asing ini
jejak-jejakku membekaskan bait demi bait kerinduan
yang akan kujalani, melewati saat-saat
daun menguning dan berguguran,
menantikan salju yang enggan turun
hingga bunga-bunga kembali bermekaran
Detik demi detik adalah saat
dimana ada celah di dalam sini...
yang hanya bisa diisi oleh imajimu
Summer '99
semoga
masih ada spasi
sedikit saja di kamusmu
untuk empat huruf
yang sangat mahal ini
andaikan saja
aku bisa menggapai pelangi
dan menukarkannya padamu
walau ku tahu
tak kan kuasa ku menjadikannya nyata
semoga
maaf itu belum punah...
satu kebodohan
sudah terlalu banyak
untuk menghancurkan
sebukit keindahan yang sudah dibangun
tapi bukit kepercayaan
memang tak bisa dibangun
hanya dari penyesalan
kamu menuntut kepercayaan
aku menjawab dengan kebodohan
yang berbaur dengan cemburu
aku berharap maaf
kamu meminta waktu
aku hanya berharap
akhirnya waktu mampu membawakan maaf
99
Musim Semi
ketika musim semi mengetuk
matahari membawakan bunga-bunga
dan angin membawakan keceriaan
pohon-pohon cherry mengundang
para lebah dan burung
harapan yang didendamkan
membuyarkan kebekuan semusim lalu
menyambut kembalinya dewi persefone
dari kegelapan hades
ketika musim semi mengetuk
rindu pun tak bisa kubendung
sept '99
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment