Monday, November 12, 2007

Aduh, Sakit Diare

Berhubung Ami-Papainya RaRa ikut milis sehat, jadi diputuskan kalau RaRa akan minum susu sapi segar UHT plain setelah usianya 12 bulan. Terus terang dengan ikut milis ini, banyak hal yang tadinya kita terima apa adanya ternyata salah berat. Intinya jadi tercerahkanlah orang tua si RaRa ini. Salah satu yang salah kaprah adalah soal susu formula. Banyak orang yang termakan iklan-iklan canggih tentang betapa okenya susu formula dengan plus ini plus itu. Berlomba-lomba memberikan yang gold, platinum ataupun royal karena diasumsikan itulah yang terbaik. Siapa yang tidak mau memberikan yang terbaik bagi anaknya jika mampu? Eits, sebenarnya yang terbaik bukanlah yang termahal. Be critical is the key. Begitulah kira-kira cuci otaknya milis sehat.


Kebutuhan anak diatas 1 tahun akan kalsium tidaklah sebanyak ketika dibawah 1 tahun. Susu adalah tambahan dan dibutuhkan maksimal 600 cc sehari. Sebab si anak sudah makan lengkap dengan bentuk yang solid/utuh seperti dewasa. Kebutuhan kalsium bisa diperoleh dari bahan makanan tersebut dan juga cemilan mengandung susu seperti keju dll. Demikian juga dengan plus ini plus itu (Omega, AA DHA etc ituhh), bisa diperoleh dari bahan makanan yang segar. Catat, segar ya bukannya sudah diolah jadi bubuk.

Anyway, we believe in on the concept of this milist. Lalu bagaimana ketika RaRa mencoba susu UHT nya pertama kali? RaRa si lucu mau-mau aja rupanya. Soalnya kita sudah siap-siap kalau RaRa tidak suka. Sebab menurut sharing orangtua di milis, banyak anak yang tidak suka ketika pertama kali mencoba UHT. Jadi berbagai trik harus dilakukan supaya anaknya mau minum.

Tapi setelah seminggu minum UHT, RaRa terkena diare. Yang jadi pertanyaan, apakah RaRa kena diare karena pergantian ke susu UHT atau karena tangan RaRa yang makin rajin gerilya masuk ke mulut maupun memasukkan segala macam benda ke mulutnya? Selanjutnya susu UHT distop dan RaRa minum susu bubuk deh. Terusan dari infant formulanya. Dua hari pertama RaRa pup cair 6 kali sehari. Selanjutnya tiga-empat kali cair dan berampas. RaRa tidak cengeng, tetap beraktifitas seperti biasa. Tapi tidak selincah biasa. Jika pup saja RaRa menangis, karena duburnya jadi merah. Semakin hari semakin membaik sebab RaRa makannya tetap biasa, mau semua.

Eh tapi lalu muncul bercak darah di pupnya. Ami panik, langsung hubungi dokter Dyani. Hari itu juga papai bawa feses RaRa untuk dites lab. Siangnya kita ke dokter Dyani. Seperti biasa ke dokter adalah peristiwa mencekam buat RaRa. Tanpa disentuh aja sudah jejeritan. Untunglah hasil lab bagus, tidak ditemukan amuba/bakteri lainnya. Memang sesudah itu pup RaRa juga tidak ada bercak darah lagi. Mungkin hanya memar/luka dari kulitnya. Syukurlah… finally RaRa sembuh dengan penanganan minum yang banyak dan makanan yang cukup. Tanpa perlu diberi obat-obatan. Tepuk tangan buat RaRa yang pintar selama sakit!

Juli

No comments: