Wednesday, December 31, 1997
Juli's, 1997
Being abused
Penyesalan tak kan ada di awal
Buih yang sudah berserak
Letih untuk dikumpulkan kembali
Aku benci !!!
Saat badai menampar
Yang diharap tak kunjung
Tiba-tiba datangnya
Mengejutkan dan menyejukkan
*when I ate and saw family 100, he came.
Emang sih bukan karena gue nya, tapi karena dia keilangan dompet
Tapi damai juga because he trusts me
march 19
Menyanyi hatiku,
Menari,
Merajuk,
Mencinta,
Di awan yang paling kupuja
# March 22, after MKSE
Pertikaian terkadang harus ada
Memasung pelangi tanpa warna
Apr 1, after boe open house
Tak ada ….
Yang ada ….
Tak ada sengaja
Dia dan aku menantang belantara
Tak ada niat
Dia dan aku mengoyak nafas sang raja
Yang ada hanya
Dia dan aku dalam pelangi yang sama
jul, 5 april 97
You give me ‘kling’
Dua peluh
Yang menyatu lebur
Yang meredam detak jantung
Yang memburu lega
Yang menetas ‘kling’ di penjuru ubun2
Pun takkan mampu menerangkan
Nuansa yang dirasa
Awasi satu malam
Nikmati satu rasa yang tak terkira
Walau ternyata
Kusisakan sepertiga kecemasan
Jul, April 5’97
Tidak (usah) berpikir rumit
Rasakan saja …let it flow …
(mungkin) itu jawabnya (sekarang)
gamang
Mengapa terkadang harus ada rasa pahit di tenggorokan
???
Yang menawarkan keragu-raguan
Yang menerawangkan pikiran kemana-mana
Yang mengeringkan diriku dari dalam
Aku hanya bisa berharap dengan sangat
Bila pagi membangunkanku
*tembok … kenapa harus ada???
April sebelas
lochinvar
Karena yang dirasa
Betapa tak bosan-bosannya
Tiap detik dalam kesendirian
Menera hati2 mosaik
Yang menjelmakan sang lochinvar
Saat menatap lazuardi nan cantik
Ketika temaramnya malam berbisik
Berkhayal merangkai bintang
Di padang hijau nan ramah
Menggapai mimpi
Berharap pagi mengubah skenario
Karena begitu inginnya aku berkelana
Merasakan lekuk indah di atas matanya
Merasakan tiap jengkal sentuhannya
Dan tak kan melepasnya
# kayaknya aku makin cinta…. 12 april 1997
selamat sore cupid,
kamu memanah tepat pada sasaran
dua bintang kecil ber-slam-dunk
di pelangi yang paling indah
yang pernah ada
ya…
once more
sentuhan bagai sebuah magnit
rasionalitas jauh tertinggal di belakang
april dua enam sembilan tujuh
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment