
Friday, February 08, 2008
Thursday, February 07, 2008
Saturday, February 02, 2008
Belajar Dokter-dokteran
RaRa termasuk jarang ke dokter. Dulu-dulu sampai usia 7 bulan kalau ke dokter karena sakit atau imunisasi, RaRa baik-baik saja. Mungkin karena belum mengerti. Pokoknya charming lah. Tapi sejak stranger-anxiety itu, RaRa tidak bersahabat dengan dokter. Waktu imunisasi campak, nangislah kejer-kejer. Lalu waktu sakit diare, belum dokternya sentuh, RaRa sudah ketakutan. Sejak itu, susahhhhhhhh banget mengetahui berapa sebenarnya berat badan RaRa. Karena dia tidak mau dipegang. Ami penasaran banget, soalnya timbangan di rumah, di posyandu dan di rumah sakit beda-beda (tapi yang jelas, RaRa semakin berats!)
Kata tante Nana, anaknya Nina, juga begitu. Padahal sudah nonton vcd Teletubbies dokter-dokteran. Katanya waktu nonton ketawa2 dan mau praktek diperiksa. Tapi waktu reality show nya…. Ya tetep nangis. Tapi namanya usaha, ya perlu kan. Jadi Ami membelikan RaRa seperangkat tas berisi alat2 standar dokter. RaRa sudah praktek sana-sini. Ke Papai, Ami, kak Ben dan boneka2nya.
Nah, saatnya RaRa imunisasi MMR. Ya seperti kata Tante Nana, latihan dan praktek tidak sejalan. Duh nangisnya itu, seperti orang diapain aja….
Juli
Kata tante Nana, anaknya Nina, juga begitu. Padahal sudah nonton vcd Teletubbies dokter-dokteran. Katanya waktu nonton ketawa2 dan mau praktek diperiksa. Tapi waktu reality show nya…. Ya tetep nangis. Tapi namanya usaha, ya perlu kan. Jadi Ami membelikan RaRa seperangkat tas berisi alat2 standar dokter. RaRa sudah praktek sana-sini. Ke Papai, Ami, kak Ben dan boneka2nya.
Nah, saatnya RaRa imunisasi MMR. Ya seperti kata Tante Nana, latihan dan praktek tidak sejalan. Duh nangisnya itu, seperti orang diapain aja….
Juli
Friday, February 01, 2008
RaRa & Nidji

“yakinkan aku Tuhan dia bukan milikku, biarkan waktu, waktu, hapus aku...”
Juli
Subscribe to:
Posts (Atom)